Kamis, 20 September 2012

Histeris dan Menangis, 12 Siswi SMP Kosgoro Kayawu Kesurupan

Histeris dan Menangis, 12 Siswi SMP Kosgoro Kayawu Kesurupan

Sumber:
Tribun Manado - Rabu, 19 September 2012 21:02 WITA


TRIBUNMANADO.CO.ID, TOMOHON - Sebanyak 12 siswi kelas VIII A di SMP Kosgoro Kelurahan Kayawu, Kecamatan Tomohon Utara menangis histeris, Rabu (19/9/2012) pagi sekitar pukul 7.30 Wita setelah mengalami kesurupan, karena diduga dirasuki mahluk gaib.

Ke-12 siswa tersebut selain menangis dan berteriak-teriak, juga hingga mencoba meremas leher warga sekitar dan guru di sekolah yang berusaha membantu untuk menyadarkan mereka. “Saya jadi takut karena mereka menangis, dan bahkan ada yang sampai meremas (mencekik) leher warga yang hendak menolong mereka,” ujar Since, warga setempat yang sempat menyaksikan peristiwa cukup langka itu di Kota Tomohon.

Catoutje Rampengan, Kepala Sekolah SMP Kosgoro Kayawu mengatakan peristiwa tersebut sangat mengejutkan mereka, sebab kondisi seluruh siswa yang berjumlah sekitar 105 orang saat apel pagi, baik-baik saja, tidak ada menunjukkan hal-hal yang aneh atau mencurigakan. “Saat penyampaian pada apel pagi, kondisi mereka semua baik-baik saja. Tapi, saat masuk kelas tiba-tiba ada satu siswi yang tiba-tiba kesurupan, mereka berteriak histeris, dan kemudian menular ke teman-temannya yang lain,” jelasnya.

Ia mengaku heran sebab yang kesurupan hanya siswa perempuan saja, sedangkan yang laki-laki tidak sama sekali. “Di kelas tersebut ada 19 siswa yang belajar, tapi hanya 12 (siswi) saja yang kena, sementara 7 siswa lainnya yang berjenis kelamin laki-laki tidak,” kata Rampengan.

Kondisi tersebut membuat warga sekitar sempat panik, sebab upaya untuk menyadarkan siswa sempat tidak membuahkan hasil. “Kami sempat meremas jari mereka, dengan maksud agar mereka segera sadar, tapi ternyata tidak berhasil. Bahkan, ada yang harus digotong dari dalam kelas untuk dibawa ke halaman, agar mudah untuk ditangani, sebab semua sudah dalam kondisi lemas, tak bias lagi berjalan,” tegas Meidi Moningka, Sekretaris Kelurahan Kayawu.

Kondisi tersebut menurutnya mulai mereda setelah sejumlah tokoh agama, baik Pendeta maupun Gembala Gereja, datang untuk mendoakan siswa agar dipulihkan dari kondisi yang cukup menakutkan itu. “Mereka sempat melawan, meski ada beberapa orang yang menahan, tapi beruntung bisa sadar setelah didoakan, dan akhirnya mereka dibawa pulang ke rumah. Semua siswa pun dipulangkan agar peristiwa serupa tak terjadi lagi,” tuturnya.
Maxi Kalengkeian, Pendeta Jemaat Pniel Kayawu mengatakan peristiwa tersebut terjadi karena ada kuasa kegelapan yang mencoba menguasai siswa tersebut. “Untuk melawan kuasa seperti itu (Iblis), kita memang harus berdoa, meminta agar Tuhan membebaskan anak-anak dari kuasa kegelapan,” terangnya, usai membawakan doa di ruang kelas tempat para siswa kesurupan.

Hal senada diungkapkan Max Panambunan, Gembala GPDI Kayawu. “Kita memang harus terus mendoakan mereka, bahkan perlu ada pelayanan pribadi, agar mereka selalu dibentengi oleh Kuasa Tuhan, sehingga tidak gampang dirasuki kuasa setan. Orang tua juga perlu untuk mengawasi anak-anak, agar rajin berdoa dan beribadah memperkuat imannya,” tukasnya.

Wendy Karwur, Kepala Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olah Raga Kota Tomohon berharap seluruh siswa, guru-guru maupun orang tua di sekolah tersebut, untuk terus berdoa meminta perlindungan dari Tuhan, agar dijauhkan dari pengaruh kuasa kegelapan. “Peristiwa kesurupan memang susah untuk ditindaki, karena berhubungan dengan alam gaib. Solusinya hanya rajin berdoa saja,” jelasnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar