Minggu, 16 September 2012

Aktivitas Fulkanik Lokon Pasca Letusan (15/09/2012)

Aktivitas Fulkanik Lokon Pasca Letusan (15/09/2012)

Pasca terjadi letusan yang sempat membuat panik warga Sabtu (15/9) 
sekitar pukul 18.53 Wita, karena terdengar bunyi dentuman yang sangat 
keras dan getaran kuat hingga menggentarkan rumah, Gunung Lokom hingga 
Minggu (16/9) masih menunjukkan adanya supply energi.

Hal itu ditandai dengan masih terekamnya gempa vulkanik, tremor, hingga embusan 
pada Sesmograf di Pos Pemantau Gunung Lokon di Kelurahan Kakaskasen I, 
yang berjarak sekitar 5 Km dari pusat aktivitas gunung di Kawah 
Tompaluan. "Supply energi masih terus berlangsung, yang ditandai dengan 
adanya gempa vulkanik dan tremor. Ini mengindikasikan masih adanya gas 
maupun magma yang bergerak dari dalam ke permukaan gunung," jelas Farid 
Bina, Kepala Pos Pemantau Gunung Lokon, kemarin.
Ia menjelaskan 
dengan kondisi tersebut, letusan masih mungkin terjadi lagi, tapi kapan 
waktunya tak ada yang tahu pasti. "Letusan susulan masih mungkin 
terjadi, tapi tak tahu kapan akan terjadi. Makanya  warga tetap tenang 
dan waspada, serta tidak mempercayai isu-isu sesat yang dapat 
meresahkan," tuturnya.

Menurut Farid, status Gunung Lokon masih 
tetap siaga, dengan radius bahaya 2,5 Km. "Masyarakat masih dilarang 
beraktivitas disana, karena membahayakan. "Lontaran material pijar dari 
ukuran halus hingga besar masih mungkin terjadi dalam radius tersebut, 
jadi jangan masuk kesana apalagi sampai melakukan pendakian hingga ke 
dekat kawah," tegasnya.

Sebelumnya, letusan terakhir sempat 
mengeluarkan material pijar dari ukuran halus seperti abu vulkanik 
dengan ketinggian sekitar 1.500 Meter, dan bom vulkanik. Tapi, beruntung
tak ada korban karena material masih jatuh dalam radius bahaya 2,5 Km 
dari Kawah Tompaluan. 

Royke Roeroe, Kepala Badan Penanggulangan 
Bencana Kota Tomohon yang ikut memantau perkembangan gunung di pos dan 
di sekitar lokasi bahaya di wilayah Patar Kinilow, juga berharap serupa.
"Warga harus tetap tenang, jangan panik, karena jika kondisi 
membahayakan pasti pemerintah akan mengambil langkah cepat dan tepat," 
tukasnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar