Kamis, 19 Juli 2012

APAKAH PERAWAN ITU PENTING........?????


Menurut seorang penulis sebuah buku yang membahas tentang keperawanan, keperawanan sangatlah penting. Mulai perawan bibir, lidah, leher, payudara, dan perawan yang umum dibicarakan. Bagi penulis buku tersebut, keperawanan sangat berpengaruh bagi keawetan sebuah rumah tangga. Mengapa penulis buku tersebut bisa berbicara seperti itu? Karena keperawanan yang ia sebutkan diatas, bisa membentuk sifat dasar seorang wanita.

Seperti apa contohnya? To the point saja, jika seorang wanita sudah kehilangan keperawanan dia di bibir, suatu saat dia pasti akan cenderung ketagihan dan ingin melakukannya lagi-lagi-dan lagi. Andaikata, jika ada seorang gadis yang berpacaran dengan seorang jejaka, lalu dia mengalami yang namanya first kiss, lalu dia putus dan pacaran lagi. Gadis itu cenderung melakukannya lagi dengan pacar barunya, dan akan menjadi kebiasaan. Dan tidak menutup kemungkinan jika ia melakukan hal itu dengan orang selain pacarnya. Akhirnya kebiasaan itu bisa terus terbawa sampai ke hubungan rumah tangga. Itu baru first kiss. Belum lagi yang lainnya, yang pastinya memiliki dampak lebih parah lagi. Contohnya, ada seorang istri yang memiliki suami yang pekerjaannya memiliki mobilitas tinggi sehingga jarang pulang ke rumah. Si istri yang biasanya mendapat kebutuhan biologis dari sang suami, bisa saja suatu saat tidak kuat menahan birahinya. Jika ketika masih baru pacaran sudah kehilangan keperawanan dan sering gonta-ganti pacar(yang pastinya gonta-ganti orang yang 'masukin'), pastinya lebih sulit dalam menahan birahi, dan akhirnya selingkuh sama laki-laki lain... Betul?

Jadi, bagi aku, seorang cewek dikatakan tidak suci lagi jika sudah berciuman, lebih-lebih bagi yang sudah sobek selaput daranya. (kecuali karena jatuh, kecelakaan lalu lintas, dan kehilangan keperawanan lain yang tidak disebabkan karena masuknya jari atau penis)

Apabila kejadian hilangnya keperawanan (khususnya selaput dara robek) diakibatkan karena pemerkosaan, memiliki dampak yang berbeda lagi. Ada kemungkinan dia putus asa dan memilih menjadi pelacur, atau ada yang mengalami trauma berat, sehingga tidak berani berhubungan sex, bahkan memilih menjadi janda atau perawan tua.

Menurut si penulis buku tersebut, bisa disimpulkan bahwa keperawanan itu penting tidaknya bergantung dari sudut pandang kita masing-masing.

Menurut si penulis tulisan ini meminta maaf jika ada pihak yang tersinggung ataupun kurang berkenan terhadap tulisan  ini. Karena di sini, kita bisa bebas berpendapat dan pastinya akan ada perbedaan pendapat diantara kita.

Bagaimana pendapat anda?

Silakan mengirim komentar anda dengan meng-klik tulisankomentar yang terletak di bawah post ini, di samping kiritulisan link ke post ini. Komentar anda akan langsung muncul di layar komentar. (Perhatian!!! Apabila anda ingin mengirimkan komentar, klik kotak di samping tulisan Beri Komentar Sebagai, dan pilihlah Anonymous) Selamat berdiskusi!


Tidak ada komentar:

Posting Komentar