Aktivitas
seksual adalah salah satu cara merekatkan hubungan dengan pasangan.
Lewat hubungan seks, pasangan lebih dekat satu sama lain sekaligus
memperoleh manfaat bagi kesehatan dan kebugaran.
Tetapi tidak bagi para pecandu seks. Aktivitas seksual bagi pecandu seks bukan lagi soal keintiman. Sama seperti akibat candu narkoba atau minuman beralkohol, pecandu seks tak mampu mengendalikan keinginan dan waktunya untuk melakukan sesuatu berkaitan dengan kegiatan seksual.
Beberapa pakar memperkirakan, 3-6 persen populasi penduduk mengidap kecanduan seks. Sebagian besar didominasi pria, dan jumlah wanita yang kecanduan seks mencapai 20 persen.
Ada beberapa ciri-ciri khusus para pecandu seks, menurut Seksolog Dr Patrick Carnes, antara lain:
1. Obsesi
Pecandu seks banyak menghabiskan waktu untuk memikirkan seks semata. Mereka kesulitan fokus pada hal lain kecuali seks.
Obsesinya hanya seputar apa yang akan mereka lakukan untuk memperoleh seks dan semakin banyak seks, kapan akan terjadi, bagaimana mereka akan menyembunyikan dari pasangan, dan sebagainya.
2. Dorongan kuat
Sama seperti candu umumnya, mereka yang merasa kecanduan seks sulit membendung dorongan aktivitas seksual. Pecandu seks tak mampu mengontrol keinginan tersebut kendati ingin menghentikannya.
Tak jarang untuk memenuhinya, para pecandu seks melakukan aktivitas berisiko tinggi tanpa sepengetahuan pasangan seperti selingkuh atau menyewa pekerja seks komersil.
3. Menolerir perbuatannya
Penderita kecanduan seks awalnya hanya memerlukan sedikit aktivitas seks yang kemudian berkembang terus menerus.
Lama-kelamaan, kebutuhan akan seks tak lagi bisa dipenuhi pasangan sehingga mencarinya dari hal-hal lain, seperti majalah dan video porno, melakukan masturbasi hingga perilaku berisiko seperti seks komersil.
4. Memelihara kebiasaan
Kegiatan seksual bagi pecandu seks bagaikan obat yang dapat menciptakan perasaan bahagia atau mengatasi situasi sulit. Tak mengherankan, fantasi seksual dan hubungan seks selalu menjadi prioritas memperoleh kenyamanan.
Walaupun mengalami tekanan emosional akibat perasaan tak terkendali, pecandu seks tak mampu mengatasinya. Sebagian besar akan tetap menuruti hasrat seksual tak terkendali, meski mengetahui konsekuensinya, seperti kehilangan pasangan atau pekerjaan karena kepergok melakukan aktivitas seksual pada jam kerja.
5. Mengabaikan aktivitas sosial hanya demi seks
Bagi pecandu seks, hubungan intim adalah satu-satunya cara agar mereka selalu bahagia. Sehingga, kerap mereka menutup diri dari kegiatan sosial hingga mengalami masalah dalam pekerjaan.
Anda menemukan tanda-tanda ini pada diri sendiri atau pasangan? Sebaiknya diskusikan dengan pasangan agar segera mencari pertolongan. Kecanduan seksual tak dapat dipulihkan secara langsung namun dapat diminimalisasi perlahan-lahan dengan bantuan terapis profesional. (admin)
Tetapi tidak bagi para pecandu seks. Aktivitas seksual bagi pecandu seks bukan lagi soal keintiman. Sama seperti akibat candu narkoba atau minuman beralkohol, pecandu seks tak mampu mengendalikan keinginan dan waktunya untuk melakukan sesuatu berkaitan dengan kegiatan seksual.
Beberapa pakar memperkirakan, 3-6 persen populasi penduduk mengidap kecanduan seks. Sebagian besar didominasi pria, dan jumlah wanita yang kecanduan seks mencapai 20 persen.
Ada beberapa ciri-ciri khusus para pecandu seks, menurut Seksolog Dr Patrick Carnes, antara lain:
1. Obsesi
Pecandu seks banyak menghabiskan waktu untuk memikirkan seks semata. Mereka kesulitan fokus pada hal lain kecuali seks.
Obsesinya hanya seputar apa yang akan mereka lakukan untuk memperoleh seks dan semakin banyak seks, kapan akan terjadi, bagaimana mereka akan menyembunyikan dari pasangan, dan sebagainya.
2. Dorongan kuat
Sama seperti candu umumnya, mereka yang merasa kecanduan seks sulit membendung dorongan aktivitas seksual. Pecandu seks tak mampu mengontrol keinginan tersebut kendati ingin menghentikannya.
Tak jarang untuk memenuhinya, para pecandu seks melakukan aktivitas berisiko tinggi tanpa sepengetahuan pasangan seperti selingkuh atau menyewa pekerja seks komersil.
3. Menolerir perbuatannya
Penderita kecanduan seks awalnya hanya memerlukan sedikit aktivitas seks yang kemudian berkembang terus menerus.
Lama-kelamaan, kebutuhan akan seks tak lagi bisa dipenuhi pasangan sehingga mencarinya dari hal-hal lain, seperti majalah dan video porno, melakukan masturbasi hingga perilaku berisiko seperti seks komersil.
4. Memelihara kebiasaan
Kegiatan seksual bagi pecandu seks bagaikan obat yang dapat menciptakan perasaan bahagia atau mengatasi situasi sulit. Tak mengherankan, fantasi seksual dan hubungan seks selalu menjadi prioritas memperoleh kenyamanan.
Walaupun mengalami tekanan emosional akibat perasaan tak terkendali, pecandu seks tak mampu mengatasinya. Sebagian besar akan tetap menuruti hasrat seksual tak terkendali, meski mengetahui konsekuensinya, seperti kehilangan pasangan atau pekerjaan karena kepergok melakukan aktivitas seksual pada jam kerja.
5. Mengabaikan aktivitas sosial hanya demi seks
Bagi pecandu seks, hubungan intim adalah satu-satunya cara agar mereka selalu bahagia. Sehingga, kerap mereka menutup diri dari kegiatan sosial hingga mengalami masalah dalam pekerjaan.
Anda menemukan tanda-tanda ini pada diri sendiri atau pasangan? Sebaiknya diskusikan dengan pasangan agar segera mencari pertolongan. Kecanduan seksual tak dapat dipulihkan secara langsung namun dapat diminimalisasi perlahan-lahan dengan bantuan terapis profesional. (admin)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar